10 Tips Membuat Strategi Funneling Marketing yang Terbaik (Bonus)
Strategi funneling marketing merupakan salah satu topik yang penting dalam dunia pemasaran, terutama bagi perusahaan yang ingin meningkatkan penjualan dan tingkat konversi.
Funneling digital marketing merujuk pada proses yang membawa audiens dari tahap awal (seperti menjadi pengunjung situs) ke tahap akhir (seperti menjadi pelanggan yang setia). Proses ini biasanya terdiri dari beberapa tahap, seperti awareness, consideration, dan decision.
Tujuan dari funneling adalah untuk mengurangi tingkat drop-off di setiap tahap dan membantu audiens berpindah ke tahap selanjutnya sampai mereka siap untuk membeli produk atau layanan.
Untuk membuat strategi funneling marketing yang maksimal, ada 10 tips yang dapat Anda lakukan:
- Tentukan tujuan Anda: Sebelum memulai, tentukan tujuan Anda dari strategi funneling marketing ini. Apakah ingin meningkatkan penjualan, meningkatkan tingkat konversi, atau sesuatu yang lain? Ini akan membantu Anda menentukan langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
- Segmentasikan audiens Anda: Segmentasikan audiens Anda berdasarkan kebutuhan, minat, dan tingkat kepentingan terhadap produk atau layanan Anda. Ini akan membantu Anda menyesuaikan strategi funneling marketing Anda sesuai dengan kebutuhan audiens yang berbeda.
- Buat konten yang berkualitas: Pastikan untuk membuat konten yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan audiens Anda. Ini akan membantu menarik perhatian audiens Anda dan membuat mereka tertarik untuk terus mengikuti proses funneling.
- Gunakan email marketing: Email marketing merupakan cara yang efektif untuk mengikuti audiens Anda sepanjang proses funneling. Pastikan untuk mengirimkan email yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan audiens Anda untuk membantu mereka berpindah ke tahap selanjutnya dalam proses funneling.
- Optimalkan situs Anda: Pastikan untuk mengoptimalkan situs Anda dengan cara yang tepat agar mudah diakses dan mudah dipahami oleh audiens Anda. Ini akan membantu meningkatkan tingkat konversi dan mengurangi tingkat bounce rate.
- Pelajari dari data: Setelah menerapkan strategi funneling marketing Anda, jangan lupa untuk terus memantau dan menganalisis data yang Anda terima. Ini akan membantu Anda memahami apa yang bekerja dan tidak bekerja dalam strategi Anda, sehingga Anda dapat membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan hasil yang diinginkan.
- A/B testing: Lakukan A/B testing pada strategi funneling marketing Anda untuk menentukan apa yang bekerja dengan baik dan apa yang tidak. A/B testing memungkinkan Anda untuk menguji dua versi yang berbeda dari suatu elemen (seperti halaman landing atau email) pada audiens yang sama, dan kemudian membandingkan hasilnya untuk menentukan versi yang lebih efektif.
- Lakukan upselling dan cross-selling: Setelah berhasil menjual produk atau layanan kepada audiens Anda, jangan lupa untuk melakukan up selling dan cross-selling. Upselling adalah menjual versi yang lebih mahal dari produk atau layanan yang sama, sementara cross-selling adalah menjual produk atau layanan yang terkait dengan produk atau layanan yang sudah dibeli oleh audiens. Ini akan membantu Anda meningkatkan penjualan dan meningkatkan nilai dari setiap pelanggan.
- Buat komunitas: Membangun komunitas pelanggan yang setia akan membantu Anda terus menjual produk atau layanan Anda di masa yang akan datang. Cara terbaik untuk membangun komunitas adalah dengan terus menghadirkan nilai bagi pelanggan Anda, dan dengan terus berinteraksi dengan mereka melalui media sosial, email, atau forum diskusi.
- Terus belajar dan beradaptasi: Setelah menerapkan strategi funneling marketing Anda, jangan lupa untuk terus belajar dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan pasar dan kebutuhan pelanggan. Ini akan membantu Anda menjaga keunggulan bersaing dan meningkatkan hasil yang diinginkan.
Apakah ada strategi funneling yang lebih maksimal? (Bonus)
Ya, ada beberapa hal lain yang dapat Anda lakukan untuk membuat strategi funneling marketing yang maksimal:
- Gunakan retargeting: Retargeting adalah teknik yang memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan kepada audiens yang sudah pernah mengunjungi situs Anda. Ini dapat membantu meningkatkan tingkat konversi dengan mengingatkan audiens tentang produk atau layanan yang mereka minati.
- Gunakan tawaran khusus: Tawaran khusus dapat membantu menarik perhatian audiens Anda dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan. Ini dapat berupa diskon, bonus, atau hadiah yang ditawarkan kepada audiens yang berminat dengan produk atau layanan Anda.
- Gunakan testimoni pelanggan: Testimoni pelanggan yang positif dapat membantu meningkatkan kepercayaan audiens terhadap produk atau layanan Anda, sehingga lebih mungkin untuk mengambil tindakan. Pastikan untuk menampilkan testimoni pelanggan yang benar-benar berguna dan relevan dengan kebutuhan audiens Anda.
- Gunakan influencer marketing: Influencer marketing adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan dari influencer (orang yang memiliki pengaruh besar di media sosial) untuk mempromosikan produk atau layanan Anda kepada audiensnya. Ini dapat membantu meningkatkan brand awareness dan meningkatkan kepercayaan audiens terhadap produk atau layanan Anda.
- Gunakan taktik pemasaran di dunia nyata: Taktik pemasaran di dunia nyata seperti acara, kios, atau promosi di lokasi yang sesuai dengan audiens Anda dapat membantu meningkatkan brand awareness dan menarik perhatian audiens Anda. Pastikan untuk memilih lokasi dan acara yang tepat sesuai dengan kebutuhan audiens Anda.
Apa perbedaan Funneling dan flywheel?
Funneling dan flywheel adalah dua konsep yang berbeda dalam pemasaran.
Funneling merujuk pada proses yang membawa audiens dari tahap awal (seperti menjadi pengunjung situs) ke tahap akhir (seperti menjadi pelanggan yang setia). Proses ini biasanya terdiri dari beberapa tahap, seperti awareness, consideration, dan decision.
Tujuan dari funneling adalah untuk mengurangi tingkat drop-off di setiap tahap dan membantu audiens berpindah ke tahap selanjutnya sampai mereka siap untuk membeli produk atau layanan.
Flywheel, di sisi lain, merujuk pada proses yang membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara yang terus-menerus.
Ini berbeda dengan funneling yang fokus pada proses yang membawa audiens dari tahap awal ke tahap akhir, karena flywheel fokus pada menjaga pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan kepuasan mereka agar terus membeli produk atau layanan dari perusahaan.
Jadi, perbedaan utama antara funneling dan flywheel adalah bahwa funneling fokus pada proses yang membawa audiens dari tahap awal ke tahap akhir, sementara flywheel fokus pada menjaga pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan kepuasan mereka agar terus membeli produk atau layanan dari perusahaan.
Kesimpulan
Untuk membuat strategi funneling marketing yang maksimal, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan: tentukan tujuan Anda, segmentasikan audiens Anda, buat konten yang berkualitas, gunakan email marketing, optimalkan situs Anda, pelajari dari data, lakukan A/B testing, lakukan upselling dan cross-selling, buat komunitas, dan terus belajar dan beradaptasi.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan retargeting, tawaran khusus, testimoni pelanggan, influencer marketing, dan taktik pemasaran di dunia nyata untuk membantu meningkatkan hasil yang diinginkan dari strategi funneling marketing Anda.